Rabu, 10 September 2014

NGISENG!



4 tahun bukanlah waktu yang singkat. Tentu bukan pertimbangan yang mudah ketika aku katakan “aku menyukaimu” dan bukan pula hal yang mudah ketika aku putuskan untuk menjauhimu. Mengingat hanya satu  sampai dua kali dalam rentan waktu setahun kita dapat berkomunikasi, itu pun hanya pada malam hari pada waktu tertentu.

Semoga ini yang terbaik buat kau dan aku. Bukankah tulang rusuk takkan tertukar?
Aku akan benahi hidupku, akhlakku, dan keimananku.
Jika itu membawa kebaikan bagi kau dan aku, janji Allah pasti “yang baik untuk yang baik pula”
Aku mungkin akan menghapus semua rasa dihati.
Tapi memorinya? Tak bisa kujamin semua itu akan pergi.
Mungkin kau akan merasakan hal yang sama seperti apa yang aku rasakan. Tapi tenanglah, janji Allah itu pasti.

Terlalu banyak yang aaku kecewakan. Tuhan dan keluargaku tentunya. Kau tahu betapa aku ingin menjadi seorang dokter? –aku akan berfokus pada cita – citaku lalu pada mimpi – mimpiku.
Kau tahu betapa aku ingin hadiahkan mahkota cahaya untuk mama dan papa? Bukankah mimpi kita sama? – Surga terindah buat mereka tentunya. Maka tak salah jika aku ingin menjauhimu, agar kau dan aku dapat berfokus pada semua hal baik lainnya.

#Aku tak melupakanmu. Sungguh! Aku hanya sedikit menjauh lalu membuang semua rasa itu. Hingga kapan? hingga nanti jika Allah katakan bahwa kau dan aku telah sah menjadi kita.
#suatu hari nantinya, mungkin saja kita akan KKN bersama. Kau tahu dimana? Dilangit merah saga itu. Ditanah penuh darah dengan rerumput surga. Kau mau kan? Jika ia, kitab tercinta itu harus diluar kepala. Siap kesatria bintang? Pasti! `Palestin tunggu kami~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar