Rabu, 21 Mei 2014

24/4/14 (00.33)

Apa kabar sayang?
Kulihat langit, bulan-bintang tak bersinar terang tadi malam.
Karena mendungkah?

Kau mau dengar?
Aku ingin mengeluh.
Ini tentang sebuah kebisuan dimalam yang mencekam. udara dingin bak perisai menembus kulit. Hati gunda bak petir pancarkan kilatnya. Sepertinya langit sedang marah pada kita.
Apa mungkin, sudah lama kita tak bersenandung untuknya?
Apa mungkin, sudah lama kita tak bersua?
Kau jarang menyapa langitkah?

Aku tahu kau sibuk dengan urusanmu,
Kuharap, setelah kau tak sibuk lagi. kau dapat barang sejenak memikirkan mereka, para bintang biru yang kita tanam dulu.
Aku rindu kau sayang,

Hujankah disana? Disini hujan :)

06.05 5 mei 2014

Aroma hujan tadi malam masih sangat melekat didedaunan hijau.
Hujan?? Ahh!! Ia mengingatkanku padamu. Pada beberapa jam yang lalu, pada pukul dua tiga lebih sepuluh. Pada awalnya kau pergi, tinggalkanku, lalu lupakanku.

Hidup memang tak ubahnya sebuah poros berputar. Putarannya dapat membuatk kita jatuh terduduk atau terbang melayang. Jika sekarang aku merasa terduduk dalam lembah terdalam karna kepergianmu, mungkinkah tahun kedepannya kau akan buat aku terbang melayang sampai langit ketujuh?
--Entahlah, tak ada yang tahu,-

Bintang Jatuh

Menghapus pilu dari pelupuk mataku,
Tebersit lara dalam arti benalu,
Galau, resah, gelisah tak menentu,
Bagai bintang ketika ia goyah akan terjatuh,

Aku sungguh tak ingin kau menjadi bintang paling bersinar,
Namun, kau tetap memaksa,
Kau bilang, jika kau bersinar terang. Maka tak gelap malamku,
Tapi kau lupa hukum alam.
Jika kau bersinar kian terang, kau akan meledak lalu hancur berkeping,

Aku katakan, "aku tak mau! biarkan malamku gelap membuta, asalkan engkau menggamit tanganku".

Tapi kau tetap memaksa. kau bilang, "Biarkan aku hancur, asalkan kau dapat menikmati terangku".

Sungguh aku tak mau!

#Episode 'Kutunggu kau dibawah jembatan merah.
Disini,,
Dibawah titik sadarku,,
Didalam palung relung terdalam hatiku,,
Biarkan rasa itu terdampar hingga ia berbentuk pulau

18.51