Jumat, 18 Juli 2014

Mimpi un dimulai :)

Mimpi pun dimulai :
1. Menjadi seorang dokter (ngarepnya sih di UI atau UGM. Tapi sunggu ya Allah Unsri pun tak masalah)
2. Belajar di University of Melbourne. Hehe sebenarnya pengen banget belajar dijerman trus singgah di Rheinisch-Westfälische Technische Hochschule (Sekolah Teknik Rhein-Westfalen).  RWTH Aachen ini adalah sekolahnya eang habibie loh. Haah! Namun setelah difikr-fikir dan mengingat – ingat betapa sulitnya negara barat menerima perempuan berhijab dan lamanya masa study di sana, mau tak mau, rela tak rela ku ikhlaskan kau Jerman!  Kalian tau dimana aku ingin belajar di jerman? –Universitas Ruprecht Karl Heidelberg- ini adalah universitas tertua di Jerman. Bermimpi yang tinggi taksalah kan? (sungguh ya Allah di Melbourne pun aku tak masalah).
3.  Menjadi seorang Hafidzah
4. Pengusaha sukses sperti Khadijah.
Namun sungguh, bagai punuk merindukan bulan harapan buat masuk FK jauh dari pelupuk mata.
Tepat tanggal 16 Juli 2014/17.00 kemarin pengumuman SBMPTN sudah bisa di cek. Ini salah satu harapan agar aku masuk ke Fakultas Kedokteran, lalu menjadikan nyata semua mimpiku.
Dan ternyaataa…
Allah berkehendak lain. Allahuakbar!
Hasil SBMPTN 2014


  
Saya dinyatakan TIDAK LULUS. #tarik nafas, buang…
Tapi tenang, gagal ikut tes tahun ini tidak membuatku seperti tertimpa bumi, langit dan isinya. Terlebih sudah kupersiapkan hatiku untuk menerimanya dengan lapang dada. Meskipun masih ada 2 pengumuman lagi yang harus kutunggu (SIMAK UI dan UIN Syarifhidayatullah) sepertinya hatiku sudah mantap untuk tidak melanjutkan kuliah tahun ini. Aku yakin orang tuaku tak akan kecewa jika tahun ini aku tak kuliah. Bahkan ketika aku bicarakan pada mama agar tahun ini aku menghafal Qur’an saja bukan kuliah. Alhamdulillah mama merestui, terlebih papa dan sodarku yang lain. Dan ketika kuutarakan semua itu, sungguh seperti ada air es yang mengalir dihatiku *LEGAA…

“Sayang diumur, faaah” suatu ketika temanku berkata.  Terdapat kekeliruan dalam kata – katanya.  Bukankah Allah yang punya umur? Bukankah jodoh, maut, dan rezki Allah yang ngatur? Lantas apa yang aku khawatirkan tentang umur? Bukankah tak ada yang menjamin, mereka yang memulai kuliah lebih dulu dari saya akan lebih sukses dari saya? Sungguh! Allah lah sebaik – baik pengatur umur. Tak ada yang bisa menentukan suksesnya seseorang hanya karena dilihat dari kapan dia kuliah dan tahun kapan dia menjadi mahasiswa. Benarkan?

Allah teguhkan langkahku, aku mohon mudahkanlah jalanku. Semoga tahun depan Engkau rdhoi aku di Fakultas kedokteran universitas negeri favorit di Indonesia. Jika Engkau berkenan, kumohon UI ya Allah. Jika tidak, pilihkan apa yang terbaik bagiku. Aamiin Allohumma Aamiin J #UI-UGM-UNPAD-UNSRI.
18 Juli 2014/17.48

Tidak ada komentar:

Posting Komentar