Kuterbangkan samarmu lewat angin yang dibawa kemarau,
Bintang hatiku,..
Kuhanyutkan sebuah harap yang dulu pernah kugantung padamu,
Bintang hatiku,..
Ku biarkan rasaku padamu menguap,
Agar aku tak lagi bersandar padamu.
Bintang hatiku,..
Kuhanyutkan sebuah harap yang dulu pernah kugantung padamu,
Bintang hatiku,..
Ku biarkan rasaku padamu menguap,
Agar aku tak lagi bersandar padamu.
Bukan aku tak melihatmu, (Pada sebuah masa)
Bukan pula ingin bermusuh padamu,
Yang aku ingin hanya jaga hatiku,
Sehingga jadi yang terbaik untukmu,
Bukan jarak pisah kan kita,
Bukan laut jauh kan kita,
Bukan pula hujan yang galaukan hati kita,
Tapi tuhan sedang uji kita dengan sebuh perkara,
Perkara rumit yang akan mengikatkan kita pada sehelai benang merah
Bukan aku tak rindu kamu,
Bukan aku tak sayang padamu,
Yang aku ingin kita tak saling merindu,
Sehingga tuhan tak benci pada kau dan aku
Bintang hatiku..,
Siapa pun kamu,
Dimana pun kamu,
Dan kapan pun saatnya..
Aku...
Akan slalu menjaga rasaku untukmu
Hingga nanti,
Pada sebuah masa,
Ketika kau lelah mencariku,
Ketika aku merindu hingga kering mengerontangkan kalbu
Tuhan akan sampaikan “Aku Halalkan Kalian karena hati yang selalu terjaga”
Pada sebuah masa,
Ketika kau lelah mencariku,
Ketika aku merindu hingga kering mengerontangkan kalbu
Tuhan akan sampaikan “Aku Halalkan Kalian karena hati yang selalu terjaga”
Bintang hatiku,
Walau aku tak pernah tahu siapa namamu,
Kupinta agar kau Jaga hatimu baik – baik,
Agar ia tak secuil pun ternodai..
Bintang hatiku,
Kutitip doaku untukmu pada Tuhan di lembar Laughul Mahfudz
Semoga Kaulah yang ku butuhkan, meski kau tak seperti yang kuharapkan.
Beginilah nantinya kita dipertemukan.....
wahai engkau Bintang yang dijatuhkan Tuhan untukku... ~SAN-
Muhasabah diri,
Palembang, 27 Februari 2014. 16.26
Palembang, 27 Februari 2014. 16.26
Coretan - coretan tinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar